Malam ke 10 aku berada di Surabaya kampus Insitut Teknologi Sepuluh Nopember. malam ini terasa berbeda mungkin karena aku hanya sendirian di lab. suara jam berdentang memaksa aku untuk memperhatikannya. sekejab aku menoleh ternyata sudah jam 12.30.
Gemuruh sudah mulai terdengar jelas. aku mencoba melihat di sekitar halam ternyata hujan sudah mulai membasahi amperan lab 301. beberapa menit aku menikmati hujan yang terus mengguyur. Rasa dingin mulai menyelimuti sekujur tubuh. saat itu juga aku langsung masuk lagi kedalam lab.
Aku lambaikan tangan sembari mematikan AC. aku lihat persediaan kopi sudah mulai menipis. Tuuutt.. Tuuutt.. Tuuutt.. suara nada tunggu telepon terdengar jelas. Aku coba menelpon temanku yang sudah sejak jam 11 pergi ke kosan saudaranya. Beberapa kali aku menlponnya tapi berahir dengan paggilan tidak terjawab.
Rasa ngantuk sudah tak tertahan lagi. Kopipun sudah habis. aku putuskan untuk kembali ke tempat aku menginap Lab 406. berkemas dan membersihkan workspaceku yang saat itu berantakan dari kertas coretan hasil pekerjaan seharian.
Kumatikan lampu dan mengunci pintu lab. aku mulai beranjak dari lab 301 ke lab 406. meniti untuk menaiki tangga karena penuh dengan serakan air. aku perhatikan setiap pintu dan ternyata semuanya sudah tertutup rapat. tak seorangpun aku temui saat perjalan menuju lab 406.
Beberapa menit aku langkahkan kaki hingga sampai di depan pintu lab 406. kutarik perlahan pintunya dan ternyata sudah dikunci juga. aku mulai panik dan berharap pikiranku salah. kuambil beberapa kunci dari dalam saku celana. Aku periksa satu persatu sambil mencobanya. alhasil semua kunci tidak ada yang cocok.
Pikiranku langsung tertuju pada temanku yang saat itu membawa motorku. aku ingat betul saat temanku berpamitan dan meminjam motorku ternyata kuncinya jadi satu dengan kunci motorku. aku coba menelpon temanku lagi dan ahirnya beberapa panggilan tidak terjawab.
Mad.. klo bisa balik cepetan. pintu lab 406 dikunci. kuncinya ada di motor itu
Aku layangkan pesan singkat. mungkin temanku masih ada dalam perjalanan. 1 jam aku menunggu di halaman lab 406. kulihat terus ponselku sambil melihat kearah parkir motor. sudah mulai jenuh menuggu dan aku melihat jam sudah menunjukan 2.56.
Rasa dingin memaksa kaki untuk melangkah lagi menuju lab 301. setelah samapai di lab 301 aku buka lagi laptopku dan mulai membuka Sublime Text 3 yang menjadi IDE favoritku dalam develop aplikasi web.
Allahuakbar.. Allahuakbar. suara adzan sudah di kumandangkan. aku bergegas berwudzu di toilet sebalah barat lab 301. Setelah berwudzu aku baru sadar ternyata hujan belum reda. dengan segera aku bergegas ke lab 301. kuhamparkan syal sebagai alas penganti sajadah.
Selesai sholat dan melantunkan beberapa ayat suci Al-Qur'an aku melanjutkan menulis beberapa baris kode. saat itu aku tidak merasa ngantuk. dan aku putuskan untuk tetap bekerja sambil menunggu pagi. karena sejak aku sampai di Surabya lebih memilih tidur dari pada melihat mentari pagi.
Kusiapkan kopi, membereskan kembali workspace dan mematikan laptopku. terelihat dari arah jendela sudah mulai terang. Harapanku untuk hari ini bisa melihat dan merasakan mentari pagi dari gendung lantai 4 Elektro. Aku segera bergegas dengan membawa secangkir kopi. setelah samapai sedikit kecewa karena awan masih menutupi sinar matahri.
Aku lanjutkan ngopi sendirian sambil berharap mentari pagi segera menghangatkan badan yang sudah semalaman ditemani rasa dingin.
Selamat pagi Surabaya